Sehari lagi
November akan berakhir. Bagi mereka yang percaya, itu berarti kiamat 21
Desember 2012 kian dekat. Seiring dengan habisnya Kalender Hitung
Panjang (Long Count) Bangsa Maya. Cemas dan panik mungkin dirasakan sebagian orang.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, ilmuwan Badan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) sekali lagi muncul, untuk menenangkan
ketakutan itu. Sekaligus memperingatkan sisi gelap ramalan "kiamat"
Maya: anak-anak yang ketakutan, remaja tak kuat mental yang berpotensi
bunuh diri. Mengira dunia benar-benar kiamat hari itu.
NASA kembali mengingatkan, ketakutan yang ada semata berdasarkan
misinterpretasi kalender Maya. Pada 21 Desember nanti, baktun 13 akan
berakhir. Para ahli Maya telah membantahnya sebagai pertanda kiamat,
namun rumor merebak, peristiwa kosmik akan mengakhiri kehidupan di bumi.
Itu mengapa NASA tampil dan terlibat. Bahkan, dalam situsnya, ia
menyediakan laman khusus tentang "2012" untuk membantah rumor itu. "Sama
sekali tak ada isu penting," kata Astrobiogis NASA, David Morrison di
Ames Research Centre, Rabu 28 November 2012 waktu setempat. "Yang ada
hanyalah fantasi yang terus direproduksi."
Konsekuensi nyata
Yang disayangkan Morrison, fantasi itu menuntut konsekuensi nyata.
Dia mengaku menerima surat elektronik berisi kecemasan banyak orang,
khususnya generasi muda. Saking takutnya kiamat bakal terjadi, mereka
tak doyan makan, bahkan terlalu khawatir sampai tak bisa tidur. Lainnya
bahkan mengaku, berniat bunuh diri.
"Sementara kiamat hanya sekedar lelucon untuk sebagian orang, atau
misteri bagi yang lain. Ada sebagian orang yang menganggapnya sangat
serius," kata dia. "Jahat sekali orang-orang yang terus menyebar rumor
kiamat untuk menakut-nakuti anak-anak."
Mitos dan salah persepsi
Para ilmuwan NASA menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk
membantah mitos kiamat. Dari soal Nibiru hingga badai matahari yang
dikira membunuh.
Nyatanya, ilmuwan NASA, Lika Guhathakurta mengakui, saat itu memang
aktivitas matahari sedang meningkat, yang berarti energi
elektromagnetisnya tinggi. Badai matahari bisa mempengaruhi peralatan
elektronik dan sistem navigasi. Namun, satelit pemantau akan memberi
peringatan yang memungkinkan manusia mencegah efek terburuk.
Sementara, tak ada planet atau benda langit lain yang mengancam akan
menabrak Bumi pada 21 Desember mendatang. Demikian menurut Don Yeomans,
ahli planet yang bertugas mengamati obyek dekat Bumi di Jet Propulsion
Laboratory, NASA. Asteroid paling dekat dijadwalkan akan melintas dekat
Bumi pada 13 Februari 2013. Itupun tak sampai menabrak planet manusia
ini.
Rumor lain, pergeseran medan magnet Bumi disebut-sebut akan membuat
planet ini melesat 30.000 tahun cahaya, lalu terjebak dalam lubang hitam
di pusat Galaksi Bima Sakti. Isu itu juga ditepis para ilmuwan.
Atau, desas-desus bahwa Bumi akan padam pada 23-25 Desember mendatang. Ilmuwan yang mendengarnya langsung melongo. Apa dasarnya
Ancaman nyata bagi manusia justru berasal dari dalam Bumi, perlahan
tapi pasti terjadi. Salah satunya, perubahan iklim. Demikian menurut
Andrew Fraknoi, astronom dari Foothill College, Kalifornia. Pendapat
yang diamini ilmuwan NASA, Mitzi Adams. "Ancaman terbesar Bumi pada
tahun 2012, pada akhir tahun ini, juga di masa depan justru berasal dari
manusia itu sendiri." Bukan "kiamat" Maya.
Posting Komentar